Search This Blog
Saturday, September 11, 2010
Tragedi Tomizawa, Tragedi Jepang
Shoya Tomizawa bukanlah pembalap Jepang pertama yang harus kehilangan nyawa di arena. Sebelum ini, beberapa pembalap Negeri Matahari Terbit juga pernah jadi korban.
Di usia yang baru 19 tahun, Tomizawa meregang nyawa usai jatuh dari motornya dan ditabrak dua motor lain di balapan Moto2 di Sirkuit Misano, San Marino, Minggu (5/9/2010).
Tomizawa adalah seorang pembalap muda berbakat yang menjanjikan. Sebagai bukti, pembalap kelahiran 10 Desember 1990 itu menjuarai seri pertama Moto2 musim ini di Qatar dan jadi runner-up di seri berikutnya di Spanyol.
Tragedi yang menimpa Tomizawa bukanlah yang pertama yang pernah menimpa pembalap Jepang. Sebelumnya, Jepang juga pernah kehilangan seorang pembalap berbakat lain, Daijiro Kato.
Kato meninggal dunia di depan publiknya sendiri di MotoGP Jepang 2003. Saat itu, Kato (27 tahun) menabrak tembok pembatas dalam kecepatan 200 km per jam dan mengalami cedera parah di kepala, leher dan dada.
Padahal saat itu Kato adalah harapan Jepang dengan menjadi orang kedua setelah Tetsuya Harada yang pernah jadi juara dunia di kelas 250 cc. Ia sempat digadang-gadang bakal jadi orang Jepang pertama yang akan jadi juara dunia kelas primer (500cc/MotoGP).
Sebelum Kato, Jepang juga pernah kehilangan pembalap di ajang Superbike, Yasutomo Nagai. Nagai meregang nyawa setelah dua hari koma akibat mengalami kecelakaan di Superbike Belanda tahun 1995.
Satu lagi pembalap Jepang yang harus kehilangan nyawa adalah Norifumi Abe pada tahun 2007. Namun Abe tewas bukan dalam balapan, tapi di jalan raya saat motornya terlibat kecelakaan dengan sebuah truk.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment